Pulang
Pulang Pulang, bukan soal dinding yang menutup angin, bukan atap yang menangkis hujan, bukan pula lantai yang mengusir debu dari telapak kaki yang lelah berjalan. Pulang— adalah suara yang memanggil dengan lembut, membasuh luka-luka hari yang tak terlihat. Ia hadir dalam senyuman yang tak dibuat-buat, menghapus penat tanpa berkata apa-apa. Pulang, adalah pelukan yang tak bertanya mengapa, namun selalu ada, menyambut meski langkahmu sempat tersesat dalam lorong waktu yang terlalu bising. Pulang, adalah tempat di mana hatimu duduk diam, dan dunia tak perlu lagi dikejar, karena cukup, karena tenang, karena hangat. Pulang, bukan bangunan— melainkan seseorang. Yang memelukmu seperti rumah, dengan dada sebagai bantal, dan napasnya adalah nyanyian malam yang menuntunmu pulang, dari segala kehilangan. Pulang... Bukan hanya sekedar sebuah rumah Melainkan kehangatan di dalamnya