Pulang

 Pulang


Pulang,

bukan soal dinding yang menutup angin,

bukan atap yang menangkis hujan,

bukan pula lantai yang mengusir debu

dari telapak kaki yang lelah berjalan.


Pulang—

adalah suara yang memanggil dengan lembut,

membasuh luka-luka hari yang tak terlihat.

Ia hadir dalam senyuman yang tak dibuat-buat,

menghapus penat tanpa berkata apa-apa.


Pulang,

adalah pelukan yang tak bertanya mengapa,

namun selalu ada,

menyambut meski langkahmu sempat tersesat

dalam lorong waktu yang terlalu bising.


Pulang,

adalah tempat di mana hatimu duduk diam,

dan dunia tak perlu lagi dikejar,

karena cukup,

karena tenang,

karena hangat.


Pulang,

bukan bangunan—

melainkan seseorang.

Yang memelukmu seperti rumah,

dengan dada sebagai bantal,

dan napasnya adalah nyanyian malam

yang menuntunmu pulang,

dari segala kehilangan.

Pulang...

Bukan hanya sekedar sebuah rumah 

Melainkan kehangatan di dalamnya 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pacaran Nggak Selalu Manis: Yuk Lihat dari Sisi Agama, Psikologi, dan Kesehatan Mental

Mental Health: The Best Investment for Our Future