Pacaran Nggak Selalu Manis: Yuk Lihat dari Sisi Agama, Psikologi, dan Kesehatan Mental

 Idihhh kecil kecil udah pacaran

Ahhhh kamu mah gak laku karena kamu gak punya pacar

lhooo kan pacaran kan bikin kita termotivasi

Ohhh tidak kan kami pacaran secra Syar'i

Sering dengar kalimat tadi gak sichh...l Pacaran emang udah jadi hal biasa, apalagi di kalangan remaja dan anak muda. Katanya sih biar nggak kesepian, biar ada yang perhatian, atau sekadar "ikut-ikutan biar nggak ketinggalan zaman". Tapi... pernah nggak sih kamu mikir, apa dampak negatif dari pacaran, terutama kalau belum siap secara mental dan emosional?

Yuk kita bahas pelan-pelan dari 3 sisi: agama, psikologi, dan kesehatan mental.

1. Dari Sisi Agama: Pacaran Sebelum Nikah? Nggak Dulu, Deh.

Kalau ngomongin soal pacaran, banyak agama (terutama Islam) nggak ngebolehin hubungan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram terlalu dekat, apalagi kalau sampai berduaan, chatting mesra tiap malam, atau bahkan jalan berdua ke tempat sepi.

Kenapa? Karena:

  • Bisa menjerumuskan ke perbuatan dosa (kayak zina, pegangan tangan, pelukan, dll).

  • Bikin hati lengah, jadi lebih mikirin pacar daripada ibadah atau belajar.

  • Hubungan kayak gitu nggak ada kepastian, ujung-ujungnya cuma nyakitin hati sendiri.

“Kalau emang serius, langsung aja nikah. Kalau belum siap, ya tahan diri dulu.” 

" Kalo emang belum siap ya jangan berani mendekati....khususnya untuk cowok ya " 

2. Dari Sisi Psikologis: Emosi Kita Masih Labil

Jujur aja, waktu kita masih remaja atau awal 20-an, kita itu belum stabil secara emosi. Masih gampang baper, overthinking, dan belum ngerti cara sehat buat menyelesaikan konflik. Nah, pacaran di fase ini bisa bikin:

  • Cemburu nggak jelas ➝ bikin ribut terus.

  • Terlalu bergantung sama pacar ➝ lupa sama diri sendiri.

  • Nggak fokus belajar/kerja ➝ mikirin pacar terus, mood ancur kalau lagi ada masalah.

  • Identitas diri kabur ➝ berusaha jadi versi yang pacar mau, padahal itu bukan kamu.

Akhirnya, malah capek sendiri. Banyak yang setelah putus bilang, "ngapain sih dulu bucin banget, nggak jelas juga hubungannya mau ke mana." 

3. Dari Sisi Kesehatan Mental: Hati Luka, Pikiran Juga Ikut Kacau

Nggak semua pacaran itu toxic. Tapi... banyak banget yang berakhir nyakitin mental karena:

  • Overthinking dan insecure ➝ takut pacarnya selingkuh, nge-cek HP terus, curiga mulu.

  • Stres mikirin hubungan ➝ tiap hari drama, nangis, atau debat nggak penting.

  • Depresi setelah putus ➝ ngerasa hancur, galau berat, nggak semangat ngapa-ngapain.

  • Merasa nggak cukup ➝ jadi mikir “aku kurang cantik/ganteng”, padahal itu cuma perspektif dari hubungan yang nggak sehat.

Ada juga yang sampai trauma cinta, jadi susah percaya sama orang di masa depan, padahal belum tentu salah orangnya — cuma pengalaman sebelumnya terlalu nyakitin.

Terus Harus Gimana? Masa Nggak Boleh Suka-Sukaan?

Tenang, suka sama seseorang itu wajar kok. Tapi... yang penting gimana cara kita ngelola rasa suka itu.

Daripada pacaran yang belum tentu jelas, mending:

  • Fokus dulu ngembangin diri, pendidikan, karier, dan akhlak.

  • Bangun pertemanan sehat, saling support tanpa embel-embel hubungan romantis.

  • Jaga batasan, jangan kasih hati ke orang yang belum siap bertanggung jawab.

  • Kalau emang udah siap nikah? Ya gas aja! Tapi kalau belum, jangan maksa-maksa.

Belum lagi kalau kita udah melakukan hubungan seksual dan hamil,,,,yakin dech kalian pasti bingung, terutama yang cewek, masa depan kalian hancur, kalo emang masih di jenjang sekolah kalian harus putus sekolah. Belum lagi malu yang tentunya akan kita dan keluarga kita alami.
Selain itu secara psikologis kita itu belum siap menjadi  orangtua dari sang bayi,sehingga banyak pasangan yang udah kadung hamil sering kali melakukan jalan pintas yaitu  ABORSI... Ya Allah kita melakukan hubungan diluar nikah aja udah dosa apalagi sampe melakukan aborsi, naudzubiillah yahhh

Pacaran kelihatannya seru, tapi bisa jadi sumber luka kalau dijalanin tanpa kesiapan. Agama ngajarin kita buat jaga diri, psikologi ngajarin buat kenali emosi, dan kesehatan mental butuh kita untuk ngasih diri kita cinta yang sehat dulu sebelum ngasih ke orang lain.

Jangan buru-buru sayang sama orang lain, kalau kamu belum sayang sama diri sendiri.


source gambar : https://id.images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=AwrPrhQZALlov1wrsr_NQwx.;_ylu=c2VjA3NlYXJjaARzbGsDYnV0dG9u;_ylc=X1MDMjExNDczMzAwNQRfcgMyBGZyA21jYWZlZQRmcjIDcDpzLHY6aSxtOnNiLXRvcARncHJpZAM3X0JxMW9vV1JCQzZEal9DdW1TRHRBBG5fcnNsdAMwBG5fc3VnZwMxMARvcmlnaW4DaWQuaW1hZ2VzLnNlYXJjaC55YWhvby5jb20EcG9zAzAEcHFzdHIDBHBxc3RybAMwBHFzdHJsAzE0BHF1ZXJ5A3BhY2FyYW4lMjBrYXJ0dW4EdF9zdG1wAzE3NTY5NTQ2NjE-?p=pacaran+kartun&fr=mcafee&fr2=p%3As%2Cv%3Ai%2Cm%3Asb-top&ei=UTF-8&x=wrt&type=E210ID91215G91826#id=12&iurl=https%3A%2F%2Fkuliahdesain.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2023%2F03%2FScreenshot-694.png&action=click 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pulang

 Pulang Pulang, bukan soal dinding yang menutup angin, bukan atap yang menangkis hujan, bukan pula lantai yang mengusir debu dari telapak kaki yang lelah berjalan. Pulang— adalah suara yang memanggil dengan lembut, membasuh luka-luka hari yang tak terlihat. Ia hadir dalam senyuman yang tak dibuat-buat, menghapus penat tanpa berkata apa-apa. Pulang, adalah pelukan yang tak bertanya mengapa, namun selalu ada, menyambut meski langkahmu sempat tersesat dalam lorong waktu yang terlalu bising. Pulang, adalah tempat di mana hatimu duduk diam, dan dunia tak perlu lagi dikejar, karena cukup, karena tenang, karena hangat. Pulang, bukan bangunan— melainkan seseorang. Yang memelukmu seperti rumah, dengan dada sebagai bantal, dan napasnya adalah nyanyian malam yang menuntunmu pulang, dari segala kehilangan. Pulang... Bukan hanya sekedar sebuah rumah  Melainkan kehangatan di dalamnya 
Baca selengkapnya

Mental Health: The Best Investment for Our Future

Gambar
  What Is Mental Health? Mental health is more than just the absence of mental illness. It’s about how we think, feel, and behave as we cope with life. It affects how we handle stress, relate to others, and make choices. Good mental health allows us to function effectively in daily life, build meaningful relationships, and contribute positively to our communities. Why Is Mental Health Important? In today’s fast-paced world, we face pressure from every direction — work, social media, family expectations, finances, and more. If not managed properly, these pressures can lead to chronic stress, anxiety, and even depression. the impact if we can't mange all of course it will impact to our daily activities. we can't make good things in this world if our mental is sick Signs of Mental Health Struggles Some common signs that may indicate a mental health issue include: Persistent sadness or emptiness Loss of interest in activities once enjoyed Irritability or unexplained an...
Baca selengkapnya